saya ingin aja pake gambar ini,habis lucu' :) |
Tidak butuh waktu lama, sedetik saja, saya menganggap ini sebagai "warning" dari Tuhan. Tuhan sedang mengingatkan saya, sedang menegur saya, karena Tuhan selalu sayang sama saya maka saya tidak 'dibiarkan'-Nya.
Lalu saya flasback amalan harian saya, mencoba mengingat apa yang telah saya lakukan. Mengingat yang sudah-sudah (iya ini bukan pertama kali hehehe ), jika "warning" dalam bentuk kehilangan -saya mengartikannya sebagai- Ohhh, saya kurang atau tidak berSEDEKAH belakangan ini! Yach, saya memang tidak mengeluarkan zakat pendapatan suami saya di awal ( segera setelah menerima penghasilan ) seperti biasanya. Tepat dua bulan ini. Saya jadi ingat karena diingatkan sama Tuhan.
Alhamdulillaah, saya justru bersyukur. Bagaimana tidak. Saya iseng-iseng menghitung berapa kehilangan saya itu jika dinilai dengan rupiah. Ternyata tepat dua kali 5 % dari pendapatan suami saya perbulan. Yang artinya, berbagi atau tidak, dikeluarkan atau tidak ( zakat, infaq, sedekah, dsb ) tetap saja harta yang bukan hak kita tidak akan bisa dinikmati. Oiya, 5 % itu adalah zakat penghasilan sedangkan dikalikan dua karena dua bulan tidak berzakat.
Ini bukan berarti yang tidak kehilangan sudah aman, bisa jadi dibikin sama Allah dengan kasat mata. Pendapatan yang banyak tapi lupa berbagi kepada sesama, gaya hidupnya boros atau semacamnya sehingga masih merasa kuraaaang terus. Saya juga pernah merasa begini, pendapatan besar tapi cepet habis dan nggak tau udah dipakai buat beli apa aja.
Oh well, saya nggak mau panjang lebar karna nanti jadinya sok tahu. Saya cuman mau cerita dan nulis yang menasehati diri sendiri khususnya. Kalau berguna untuk yang baca ini, semata-mata Allah yang membolak-balikkan hati.
^.^