Kegiatan piknik, rekreasi atau tamasya sangat
disukai oleh anak-anak. Sepertinya sudah menjadi hal wajib bagi sekolah untuk
menyelenggarakannya setiap akhir tahun pelajaran. Di wilayah sekitar tempat
tinggal saya, memang sudah banyak tempat-tempat wisata alam (anda bisa searching sendiri di Google) yang berada
di kawasan Cimahi-Bandung. Namun lihat harga masuknya atau biaya paket outbond-nya. Kalau untuk kalangan
ekonomi bawah, ya bikin eungap (*”susah
napas”). Alhasil, wali murid TK harus menabung dari awal tahun pelajaran yang
kemudian pada akhir tahun bisa digunakan untuk berpiknik.
Dari sekian ratus
jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak/Paud/TPA/RA di Kota Cimahi, rata-rata memilih
untuk pergi piknik plus ada kegiatan outboundnya. Ini untuk kalangan ekonomi
menengah - atas. Nah, bagaimana untuk yang ekonomi bawah. Mereka memilih ke
kolam renang yang dekat-dekat saja dengan biaya yang masih terjangkau.
Berangkat dari hal itu, saya jadi kepikiran sebuah
ide untuk membuat sebuah tempat piknik berbasis outbond dan kebun sayuran. Sehingga anak-anak yang orang tuanya
tidak mampu membayar biaya tempat outbond bergengsi, bisa tetap merasakan
sebuah kesenangan dengan biaya murah. Selain itu, anak-anak bisa belajar
menanam sayuran dan mengenal jenis-jenis sayuran langsung dari kebun –kalau di
sekolah belajar mengenal sayuran hanya lewat gambar.
Kondisi
Medan
Jika saya gambarkan
secara naratif, tempat tinggal kami adalah sebuah gubug kayu ‘rumah panggung’ yang
berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1000
meter persegi. Kalau tanah seluas ini berada di tengah kota, bisa dibuat
kos-kosan dan menghasilkan pasif income
yang akan mengalir terus.
Gubug yang menghadap ke arah selatan ini berada di
wilayah Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat. Jadi kalau saya berdiri di teras
rumah, akan terlihat city view Kota
Cimahi yang cantik. Udaranya masih sejuk/dingin karena jauh dari kawasan
industri dan tanahnya subur. Jika anda jalan lagi ke atas dari tempat tinggal
saya, akan banyak sekali ditemui kebun-kebun sayur dan tanaman produktif.
Di depan rumah ada bangunan bekas material kayu yang
dulunya menerima pembuatan kusen. Di samping rumah, adalah lahan kosong yang
lumayan luas, namun dipenuhi rumput yang tumbuh menjulang tinggi.
Dibelakang rumah adalah tanah milik AURI yang
dimanfaatkan untuk perkebunan sayur seperti brokoli, sawi, dll. Di samping kiri
rumah, adalah jalan aspal mulus yang sarat dengan kendaraan bermotor. Jadi
walaupun di gunung, tapi sudah ramai.
Yang jadi sorotan permasalahannya adalah rata-rata
murid TK itu sangat suka jika diajak belajar di luar ruangan, seperti olahraga,
berkebun, jalan-jalan, dsb. Karena saya pernah mengajar di TK/PAUD jadi ingin
menyediakan fasilitas untuk anak-anak ini bisa belajar dan bermain di luar
ruangan dengan murah dan aman. Setiap liburan semester atau kenaikan kelas,
bisa dijadikan alternative untuk orang tua yang kurang mampu. Saya kasihan jika
melihat wali murid yang kurang mampu dibebani dengan biaya besar hanya untuk
piknik sehari saja. Itu.
Langkah-Langkah yang akan saya kerjakan
Pertama, membesihkan
tahan dari rumput liar yang telah memenuhi sebagian besar lahan. Ini harus
punya budget sekitar 200-250 ribu
sebulan untuk menyuruh orang membersihkan rumputnya.
Kedua, material kayu yang terbengkalai. Sayang sekali
kalau dibiarkan begitu saja. Padahal kalau saja ada seorang tinker yang punya alat-alat pertukangan,
pasti kayu-kayu ini sudah jadi barang yang berguna. Seperti bapak saya yang
tiap ke sini pasti membuat barang-barang seperti meja belajar.
Ketiga. Berangkal yang disimpan sama orang di
halaman depan ini sangat mengganggu pemandangan, kan? Coba ini disulap dibikin
sesuatu atau apalah gitu.
Kayu-kayu bekas dan rumput liar. |
Ide
dan Keinginan
Beberapa waktu lalu, kami (saya dan suami) berencana
membuat semacam ‘rumah kaca’ yang akan ditanami bermacam-macam tanaman, dari
sayur-mayur sampai tanaman obat. Tapi, keinginan tinggal keinginan. Suami saya
banyak kegiatan juga selain kerja. Jadi, belum terwujud keinginan itu sampai
sekarang.
Nah, berhubung putuputrayasa.com sedang mengadakan
lomba ide hebat, jadi saya mengembangkan ide dari ide menanam sekadar untuk
keperluan pribadi menjadi sebuah idehebat yang bisa jadi peluang usaha
juga untuk kami.
*drum rol*
Daaaan, ini dia idenya.
Menjadikan lahan dan tempat tinggal kami sebagai
sebuah kebun dan tempat outbond untuk anak-anak TK (Taman
Kanak-Kanak). Disamping itu, teras rumah kami bisa dijadikan semacam taman bacaan atau perpustakaan kecil.
Tempat outbond sekaligus wisata kebun, petik-petik
buah stroberi, atau berocok tanam di daerah Bandung sendiri sudah banyak. Skalanya pun
bukan lagi ecek-ecek tapi pengunjungnya kebanyakan juga dari luar kota seperti
Jakarta. Dan harga tiket masuknya pun untuk kalangan ekonomi menengah ke atas.
Keinginan saya adalah menyediakan fasilitas outbond untuk anak-anak dan kebun untuk
belajar mereka bercocok tanam. Dengan
biaya yang murah. Karena segmen pasar yang ingin saya masuki adalah
kalangan menengah ke bawah, jadi anak-anak dari sekolah TK di sekitar sini,
bisa sering-sering outing atau
belajar di luar kelas.
Outbond
Mempersiapkan
Tempat Outbond
Langkah pertama adalah membersihkan tanah dari
rumput-rumput yang tumbuh menjulang tinggi itu. Ini pasti butuh beberapa hari.
Mungkin sekitar satu minggu-an. Waah, kalau gitu budgetnya nggak cuman 250 ribu dong, ya. Katakanlah 2 orang yang
mengerjakan. 2 x 7 hari x 50.000 = 700.000 rupiah. Hmm
Kemudian membagi area-area untuk menentukan jenis
game apa yang bisa dimainkan oleh anak-anak.
Menentukan
Jenis-Jenis Game
Untuk anak usia 4-7 tahun banyak permainan yang bisa
kita pilih. Jenis permainannya juga yang termasuk low game atau yang hanya have
fun dengan sedikit tantangan. Beda dengan outbond dewasa yang lebih banyak tantangannya. Game yang bisa saya
pilih atau yang bisa dikondisikan, antara lain :
- Snake
Balloon
- Guiding
Blind
- Mencari Harta Karun
- Menangkap Ikan
-
Dan lain sebagainya
Untuk detail permainannya, ada di sini.
Menyiapkan
Peralatan Outbond
Untuk menyiapkan peralatan dan perlengkapan outbond
bagi anak-anak, bisa dilakukan setelah menentukan apa saja jenis permainannya.
Misalkan seperti Menangkap Ikan, yang disiapkan adalah kolam buatan, ikan-ikan
kecil dan alat penangkap ikan. Untuk Snake
Balloon , yang perlu disiapkan hanya balon dan pompa saja.
Peralatan outbond bisa dipersiapkan secara insidental
saja. Karena peralatan yang dipakai selain murah juga mudah didapatkan.
Nah, jika sudah maka hal yang akan dilakukan adalah
promosi. Promosi dilakukan ke sekolah-sekolah TK/PAUD/TPA/RA di sekitar wilayah
Cimahi. Karena saya pernah mengajar jadi saya bisa menyebarkan ini ke
teman-teman sesame pendidik di HIMPAUDI.
Pertanyaannya, seberapa besarnya tempat outbond ini
nantinya dalam menyaingi tempat-tempat rekreasi berbasis alam yang sudah besar?
Saya tidak berniat menyaingi, karena tempat outbond
ini ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah, jadi segmen pasarnya juga
berbeda dengan tempat outbond
kalangan atas. Itu.
Kebun Kecil
Untuk menunjang mereka belajar, kami harus
menyiapkan hal-hal seperti :
Menentukan
jenis tanaman apa yang mudah dipelajari oleh anak
usia TK ( 4-7 tahun).
Membuat
rumah kaca sederhana sebagai tempat penyemaian
bibit.
Mengolah
tanah sehingga siap ditanami bibit.
Menyediakan
tempat untuk pembuatan pupuk kompos, sehingga anak-anak
bisa melihat dan belajar juga, kalau sampah juga bisa dijadikan pupuk.
Perpustakaan Mini
Perpustakaan mini ini memang tidak bernilai bisnis. Semata digunakan untuk istirahat saat anak-anak lelah dan ingin membaca. Perpustakaan mini ini bisa memanfaatkan sedikit ruang di teras rumah dan buku-buku anak koleksi pribadi.
Bisa diakali dengan menggelar karpet seperti ini. Kemudian menata buku-buku di rak-rak yang bisa dibuat sendiri.
Saya masih berpikir, cukup atau tidak tanah seluas
1000 meter persegi ini dijadikan tempat seperti itu? Sepertinya saya harus
konsultasikan hal ini dengan seorang teman ahli perencanaan.
Kemudian, untuk merealisasikan ide saya ini, kami
pasti membutuhkan investor. Karena tidak mungkin hanya dengan modal kami
sendiri. Jadi, kami harus mencari dana bantuan dan atau investor dengan visi-misi yang sama.
Semoga keinginan ini bisa terealisasikan segera.
Tulisanini diikutsertakan dalam lomba #IdeHebat
PS : Jika ada masukan atau saran, sila tulis di kolom
komentar. Terima kasih.
Ide bagus Mbak. Memanfaatkan yang ada untuk membantu mereka yang tak mampu. Moga menang dan tercapai keinginannya Mbak.
ReplyDeleteFebriyanlukito.com
Makasih aamiin
DeleteIdenya beneran hebat mba, juga penuh manfaat untuk anak-anak. Semoga doa2nya demi terealisasinya ide ini diijabah oleh Allah mba... aamiin...
ReplyDeleteaamiin
DeleteIdenya simpel, Mbak.. :D Ngga perlu pakek bahan ribet nan mahal yak.. Yang ada aja :3
ReplyDeleteIya , Beb.
DeleteIdenya keren Mak. Semoga idenya bisa bener2 terwujud spy bisa menyediakan sarana bermain buat anak kurang mampu ya Mak.
ReplyDelete