Cirebon adalah kota kedua tempat saya mudik setelah Purworejo. Karena di sana Akang menjalani masa kecilnya bersama nenek (ibu dari ayah mertua). Jadi saya merasa kangen ke Cirebon selayaknya saya kangen rumah di Purworejo.
Ada banyak alasan untuk kembali lagi datang ke Cirebon. Utamanya adalah keluarga Kang Budi ada di sana. Kedua, karena saya jatuh cinta sama nasi Jamblang dan nasi Lengko khas Cirebon. Kalau Nasi Jamblang rasanya tak tergantikan dimanapun tempatnya. Sementara nasi Lengko, kang Budi kadang membuat sendiri di rumah dengan bahan seadanya.
Pernah waktu hamil Akram ( kalau saya nggak salah inget ). Saya kepengin nasi Lengko. Mau ke Cirebon, saya masih hamil muda, jadi enggak tenang kalau mau pulang, nggak mau ambil resiko. Walaupun Cimahi-Cirebon cuma 3-4 jam tapi namanya hamil muda apalagi punya balita ( waktu itu Dhia masih usia 2 tahun ) kebayang repotnya. Akhirnya sama kang Budi dibikinlah nasi Lengko abal-abal. Walaupun abal-abal tapi udah bisa mengobati rasa penasaran sama yang namanya nasi Lengko.
Nasi Lengko khas Cirebon ala-ala kang Budi |
Beginilah penampakan nasi lengko ala kang Budi. Bahannya seadanya beli di warung. Nasi putih hangat ditambahkan di atasnya : irisan tempe goreng; irisan ketimun, bawang goreng dan kecap manis secukupnya. Nasi Lengko bikinan sendiri ini sudah merupakan garis besar yang ada di nasi lengko sesungguhnya. Rasanya pun enak karena dibuat penuh cinta (halagh).
Akhirnya Makan nasi Lengko yang Asli Cirebon!
Jadi waktu ke Cirebon bulan lalu, kami sempatkan mencari warung makan yang menjual nasi lengko. Diantar oleh kakak sepupu, sampailah kami di warung nasi Lengko H. Barno yang katanya selalu ramai. Alamatnya di jalan Padongan Cirebon. Entah arah dan jalan menuju ke sini saya tidak tau dengan jelas soalnya jalanan di Cirebon susah dihafalin sih. Sekarang kan sudah zaman canggih, tinggal buka Google Map aja yes. ;)
warung nasi lengko khas Cirebon |
Kata kakak sepupu, di sinilah warung nasi Lengko yang lumayan rame. Benar juga sih, pas kami datang sebagian meja sudah berisi tamu. Pas kami sudah kenyang dan mau keluar, hampir semua meja terisi pengunjung.
Sesuai keinginan, saya memesan Nasi Lengko. Waaah asyik akhirnya kesampaian mencicipi nasi Lengko yang original. ( qiqiqi ) . Tidak lama kemudian, pesanan datang. Sepiring nasi Lengko dan seporsi sate daging sapi terhidang di meja. Sekadar informasi, sate hanya sebagai lauk pelengkap saja. Nggak pesan juga tidak apa-apa.
Beginilah penampakan nasi Lengko original Cirebon. Selain tiga bahan utama yaitu nasi putih, tempe goreng, ketimun, dan bawang goreng, ada juga toge alias kecambah; kucai atau batangnya bawang; serta bumbu kacang. Dari platingnya enggak terlalu sip kalau menurut saya. Wajar sih, soalnya ini kan bukan makan di restoran atau cafe yang mengedepankan tampilan. Di sana judulnya juga warung makan.
Soal rasanya ( setelah ditambahkan kecap) hampir sama dengan yang kang Budi buat, sama enaknya. Cuma menurut saya, kurang bawang gorengnya aja. Di piring dengan nasi menjulang, saya cuma bisa menemukan bawang goreng beberapa helai saja. Ini soalnya saya kan suka bawang goreng, kalau makan wajib ada bawang gorengnya. ( *kalau gitu bawa dari rumah bawang gorengnya, Wien!)
Namun, kalau soal kenyang, makan seporsi nasi Lengko sama satenya bisa tahan nggak makan malam. Asli kenyang banget! Saya hampir tidak bisa menghabiskannya kalau nggak dibantu sama Akang.
Sate
Satenya merupakan sate daging sapi dengan bumbu kacang. Seperti sate-sate pada umumnya.
Minumnya, disediakan minuman gratis teh tawar. Jika ingin yang segar ada kok seperti teh botol dan sebagainya.
Es Durian
Saya penasaran juga nih sama es durennya. Maka saya memesan satu porsi es duren. Ternyata isinya daging durian yang topingnya eskrim santan atau yang kita kenal dengan es dung-dung.
es duren |
Harga :
Seporsi Nasi Lengko : Rp 18.000
Seporsi sate sapi isi 10 pcs : Rp 40.000
Seporsi es duren : Rp 20.000
Kalau menurut saya, harga segini termasuk lebih mahal dibandingkan harga di warung-warung makan di Cirebon pada umumnya. Ingin mencoba? Sila mampir di warung nasi Lengko Haji Barno di jalan Pagongan Cirebon. :)
Baru kali ini tahu ada yang namanya Nasi Lengko. Tapi kapan aku ke Cirebon ya huhuhu, ngiler T___T
ReplyDeleteBerarti harus coba, Mi.
Deletebelum pernah makan nasi Lengko...makannya nasi pecel hihihi...sama-sama bumbu kacangnya...
ReplyDeleteRasanya beda, be-da :)
DeleteCirebon ternyata banyak kuliner yang aku belum tahu ya, ada nasi Lengko jugaa...
ReplyDeleteIya, ada banyak. Apalagi kudapannya.
DeleteDi Cirebon saya pernah ke nasi lengko Pak Ibad. Letaknya sederetan dengan CSB dan Gramedia. Itu enak banget loh. =D
ReplyDeleteWah, boleh juga tuh dicoba. thanks
DeleteNasi lengko, bertemankan sate, duuhhh, ukala, :)
ReplyDeletesyalala pokoknya
DeleteSatenya bikin ngiler banget cuy.
ReplyDeleteambiiil.. :)
Deleteciri khasnya nasi lengko uniek..aku baru dengar..
ReplyDeleteiya mbak, emang banyak yg unik di Cirebon
DeleteNoted, kalau mampir ke Cirebon mau nyicipin juga ah :)
ReplyDeleteahseeeg
Deletengilerrrr, tapi jauh ya.., kapan2 kalo ke sana harus mampir nih kayaknya..
ReplyDeleteoke sip
DeleteNasi lengko memang enak banget ya. Itu es durian bikin ngiler banget mba
ReplyDeleteDurian digimanain emang bikin ngiler
Deletewaaah,kuliner cirebon emang maknyus
ReplyDeleteNasi lengko semacam nasi pecel?
ReplyDeleteBumbunya tuh...hmmm yummy kelihatannya. Apalagi es duriannya... Akh pengen!
Jika ada banyak alasan ke Cirebon, pun ada banyak alasan buka priceza.co.id. Selain bisa dapetin harga terbaik untuk produk idaman, ada banyak tips seputar kehidupan yang layak kita nikmati 😊 Ciuz...