Pernah gak manteman mbak-mbak mas-mas, waktu lagi asik membereskan rumah, tiba-tiba si bocah balita nimbrung, ikut campur pengen bantuin emak/bapaknya beberes, serta ngatur-ngatur orang tuanya? Saya sering! Anak kecil udah sok dewasa banget. xixixi
Yang belum punya anak atau masih mengandung, siap-siap aja yes. Saya yakinkan nanti anaknya juga akan kayak gini.
Anak seperti ini normal ya guys, bukan sesuatu yang negatif juga.
Yang belum punya anak atau masih mengandung, siap-siap aja yes. Saya yakinkan nanti anaknya juga akan kayak gini.
Anak seperti ini normal ya guys, bukan sesuatu yang negatif juga.
Di mata kita -orang dewasa, mereka sedang mengacak-acak apa yang sudah kita bereskan. Contoh yang paling sering saya alami : saat sedang menyetrika baju. Baju-baju yang sudah ditumpuk rapi, sama bocah diberantakin lagi. Saat membereskan remahan kue, mereka soksokan mau nyapu. Kenyataanya nyapunya gak beraturan. Alhasil remehan yang sudah terkumpul justru berserakan kembali. Saat beberes rumah juga, Ruang keluarga sudah rapi, lalu berlanjut beres-beres kamar tidur. Kamar tidur beres, ternyata ruang keluarga sudah berantakan lagi. *peluk gagang sapu*
Walaupun dimata orang dewasa mereka ini sedang mengacak, tapi ternyata mereka itu sebenarnya niatnya membantu loh. Pernah, nggak sih, kita bertanya sama anak.
"Nak, sedang apa?'
Seringnya anak akan bilang : "Lagi bantuin Ibu/Ayah."
Silahkan coba bertanya tanpa nada tinggi. Ingat ya, gak usah sambil ngotot nanyanya. Pakai nada rendah serendah rendahnya. Kalau perlu cuma anak dan kita yang tahu. :)))
Manteman, jika mendapati anak balita "membantu" seperti ini, apa yang dilakukan? Marah? memukul anak? Cubit? Atau "Sana-sana, main di luar!"
Hemm, semoga jangan yaaa. Saya kadang-kadang juga masih gitu lho kalau sedang PMS. Sering khilaf. >_<
Lalu, saya kepikiran mengalihkan "bantuan" anak-anak ke hal-hal yang mengasyikan. Yup, bermain. Dan ini ide spontan saya saat Akram berusaha menawarkan bantuannya pada saya.
Mencari Pasangannya
Waktu itu saya sedang membereskan kaos kaki. Yaah saya tea', kaos kaki jarang sekali ada pasangannya. Semuanya kok cuma sebelah gini. Apalagi kalau nyarinya pagi-pagi saat anak dan bapaknya buru-buru mau berangkat. Hampir semua kaos kaki pada ngumpet entah dimana. huhuhu
Waktu saya sudah menggabungkan beberapa kaos kaki yang sudah ketemu pasangannya, tiba-tiba Akram ikutan merusuh. yaudah saya langsung bilang : "Ayooo, temukan pasangaannya! mana yaaa yang sama?"
Seketika, sudah terjadi kegiatan yang menyenangkan plus menstimulasi kognitif anak.
Memasak
Pojok ruangan kerja saya sudah beberapa hari nggak diberesin. Semua peralatan, kain, dan pernak-pernik berantakan banget. jadi pas senggangm saya beresin alat-alat membuat busybook itu. Akram pulang main sepeda langsung menghampiri dan nimbrung pegang ini-itu. Pernak-pernih, manik-manik yang sudah terkumpul berantakan lagi.
Saya ambil beberapa wadah kecil. Memberika beberapa koin, manik-manik, kancing dll.
Buatlah Musik
Beberapa hari yang lalu saya beres-beres toples yang ada di kotak penyimpanan. Sudah mau puasa, guys. Udah mau lebaran juga. Biasanya kalau mau lebaran kan suka bebersih toples selain bebersih hati, #ahaai
Karna lihat ada banyak toples, Akram ngambil sendok dan mulai memukuli toples satu-satu. Ketawa dia mendengar bunyi-bunyian yang beraneka ragam. Akram memang sudah mulai menunjukkan ketertarikannya sama musik. Yaudin saya kasih toples yang udah gak kepakai dengan jenis dan bentuk yang berbeda-beda. Sebagai pengganti stik drum, saya kasih sumpit bekas makan lumpia basah sebelumnya.
Rumah jadi berisik banget, tapi anak senang. :D
"Nak, sedang apa?'
Seringnya anak akan bilang : "Lagi bantuin Ibu/Ayah."
Silahkan coba bertanya tanpa nada tinggi. Ingat ya, gak usah sambil ngotot nanyanya. Pakai nada rendah serendah rendahnya. Kalau perlu cuma anak dan kita yang tahu. :)))
Manteman, jika mendapati anak balita "membantu" seperti ini, apa yang dilakukan? Marah? memukul anak? Cubit? Atau "Sana-sana, main di luar!"
Hemm, semoga jangan yaaa. Saya kadang-kadang juga masih gitu lho kalau sedang PMS. Sering khilaf. >_<
Lalu, saya kepikiran mengalihkan "bantuan" anak-anak ke hal-hal yang mengasyikan. Yup, bermain. Dan ini ide spontan saya saat Akram berusaha menawarkan bantuannya pada saya.
Mencari Pasangannya
Waktu itu saya sedang membereskan kaos kaki. Yaah saya tea', kaos kaki jarang sekali ada pasangannya. Semuanya kok cuma sebelah gini. Apalagi kalau nyarinya pagi-pagi saat anak dan bapaknya buru-buru mau berangkat. Hampir semua kaos kaki pada ngumpet entah dimana. huhuhu
Waktu saya sudah menggabungkan beberapa kaos kaki yang sudah ketemu pasangannya, tiba-tiba Akram ikutan merusuh. yaudah saya langsung bilang : "Ayooo, temukan pasangaannya! mana yaaa yang sama?"
Seketika, sudah terjadi kegiatan yang menyenangkan plus menstimulasi kognitif anak.
Memasak
Pojok ruangan kerja saya sudah beberapa hari nggak diberesin. Semua peralatan, kain, dan pernak-pernik berantakan banget. jadi pas senggangm saya beresin alat-alat membuat busybook itu. Akram pulang main sepeda langsung menghampiri dan nimbrung pegang ini-itu. Pernak-pernih, manik-manik yang sudah terkumpul berantakan lagi.
Saya ambil beberapa wadah kecil. Memberika beberapa koin, manik-manik, kancing dll.
Buatlah Musik
Beberapa hari yang lalu saya beres-beres toples yang ada di kotak penyimpanan. Sudah mau puasa, guys. Udah mau lebaran juga. Biasanya kalau mau lebaran kan suka bebersih toples selain bebersih hati, #ahaai
Karna lihat ada banyak toples, Akram ngambil sendok dan mulai memukuli toples satu-satu. Ketawa dia mendengar bunyi-bunyian yang beraneka ragam. Akram memang sudah mulai menunjukkan ketertarikannya sama musik. Yaudin saya kasih toples yang udah gak kepakai dengan jenis dan bentuk yang berbeda-beda. Sebagai pengganti stik drum, saya kasih sumpit bekas makan lumpia basah sebelumnya.
Rumah jadi berisik banget, tapi anak senang. :D
0 komentar:
Post a Comment
Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.