Uwien Budi

Saya selalu mengajarkan kepada anak-anak untuk ramah ke orang lain. Mulai dari hal kecil sih sebenernya, Yaitu mencontohkan ke anak saat lewat di depan orang mengucapkan permisi (punteu, nderek langkung, nyuwun sewu, dll, sesuaikan bahasa daerah masing-masing).

Ketika naik motor saat nganter jemput anak ke sekolah adalah saat paling bagus untuk mengajarkan mereka ramah dan memiliki sopan santun. Setiap kita menyusul seseorang yang sedang jalan atau duduk-duduk di dekat jalan(gang) saya mengucap punteun. Jadi kan si anak juga akan mencontoh hal tersebut suatu saat karena sudah kebiasaan.

Waktu camping di the Lodge Maribaya beberapa waktu yang lalu, ajaran saya ke anak tentang ramah kepada siapa saja diterapkan sama Akram (5) anak kedua saya. Saya kan suka nonton drama, Akram jadi familiar sama percakapan orang Korea. Dan Akram, anak ganteng yang lucu banget ini menarik perhatian ahjushi(paman) dan haraboji(kakek). Mereka tertarik sama Akram karena Akram tersenyum dan membalas sapaan mereka. Apalagi saat Akram membungkuk dan ngomong "Anyeong haseyo."

Padahal ada juga barengan kita satu keluarga yang bawa dua anak cowok. Tapi mereka nggak terlalu welcome sama turis Korea ini. Jadinya ya nggak ada juga timbal balik saling menyapa.

Setiap papasan bapak-bapak dan ibu-ibu turis Korea ini melambaikan tangan ke Akram, Akram pun membalas sapaan mereka.

Waktu sarapan, ada satu bapak-bapak yang mengajak Akram selfie. hihihi, lucu juga ya.


Setelah Akram diajak selfie sama ahjushi itu, yaudah kami sekalian minta foto bareng mereka untuk kenang-kenangan. hehe
Rombongan ibu-ibu dan bapak-bapak ini seddang berlibur di Indonesia. Mereka di Indo untuk seminggu. Sudah keliling Indonesia. Setelah dari Bandung sini, mereka mau ke Jakarta.





Kalau yang di bawah ini, Akram lagi mijitin punggung Abinya. Terus si ahjushi ini ngeliatiin terus sambil menanggapi pakai bahasa Korea. Gak tau artinya apa. Lalu, setelah mijitin Abinya, Akram menghampiri orang ini, lalu memijit punggungnya. Videonya ada di IGnya Akram @akram_her


 


Ada satu ahjushi yang pinter ngomong bahasa Indonesia. jadi komunikasi bisa ditranslete sama beliau. Ini dia lagi bagiin permen ke Dhia dan Akram.


Kalau haraboji ini, pas lewat di depan tenda kami, beliau dadah-dadah sama anak-anak. Terus Akram mendekat untuk salim. Eh, sama haraboji-nya malah digendong dan otomatis aku foto. wkwkwk


 Walaupun berbeda bahasa, jika kita ramah ke orang maka orang itu pasti ramah ke kita.
Dulu Indonesia terkenal orangnya ramah-ramah kan? Apakah sekarang masih? Yuk kita ajari dan beri teladan ke generasi penerus kita agar tetap menjaga attitude , tatakrama, dan sopan santun.

Karena keberhasilan dan atau kegagalan pendidikan orang tua akan terlihat dalam sepuluh tahun yang akan datang. Maka yuk mulai dari sekarang tebarkan senyum ke siapa aja, tapi jangan senyum-senyum sendiri ya.

cheers,
Uwien