Uwien Budi

Hai Parents, tahukah Anda? Rata-rata bayi berusia 0-2 tahun terserang diare 2-3 kali per tahun. Penyebab utama diare pada bayi antara lain infeksi Rotavirus, infeksi bakteri jahat lain dari benda-benda kotor di sekitarnya, alergi, susu formula yang tidak diolah dengan tepat, keracunan makanan, flu, ataupun konsumsi antibiotik.

Penyakit diare merupakan salah satu masalah terbesar pada bayi dan anak. Bahkan, dehidrasi akibat diare masih menjadi penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita di Indonesia. Riset nasional menunjukkan bahwa 31,4% dari kematian bayi dan 25,2% dari kematian balita di Indonesia disebabkan oleh diare. Diare dapat membunuh bayi dan balita bila terjadi dehidrasi tingkat berat dan telat mendapatkan penanganan. Duh, ngeri ya.


Ada empat jenis gangguan saluran cerna, yaitu :
- diare : frekuensi BAB yang meningkat dibanding biasanya (1-3 kali sehari) dan feses berbentuk cair.
- konstipasi : frekuensi BAB berkurang dari biasanya, feses lebih keras dan besar.
- kolik : bayi menangis terus-menerus secara berlebihan, setidaknya 3 jam/ hari. 3 hari/minggu tanpa sebab yang jelas. Ini sering banget nih terjadi pada bayi. Jadi saat bayi menangis malam-malam tanpa sebab yang jelas, jangan langsung berasumsi bahwa diganggu sama makhluk halus, bisa jadi itu kolik.
- gumoh : muntah ringan pada bayi yang mengeluarkan sedikit isi lambung. Biasanya bayi gumoh setelah minum ASI dan tidak disendawakan.

Lalu bagaimana ciri-ciri saluran cerna yang sehat? Saluran cerna yang sehat memiliki kandungan bakteri baik atau sering disebut probiotik. Probiotik inilah yang turut mendukung sistem imun tubuh kita. Namun, kesehatan saluran cerna dapat terganggu dengan berkembangnya bakteri jahat yang diakibatkan oleh kebiasaan makan yang buruk, hygiene atau kebersihan yang buruk, diare, stress, maupun pemakaian obat yang berlebihan.

Di dalam saluran cerna inilah 80% sistem imun/kekebalan tubuh kita berada. Saluran cerna yang merupakan organ terbesar di dalam tubuh manusia, bila dibentangkan ternyata dapat mencapai luas 300 meter persegi atau sebesar lapangan tenis. wow!! Para ahli medis pun sepakat bahwa kesehatan saluran cerna manusia adalah cerminan kesehatan tubuh secara umum.


baca juga : Memahami Berbagai Penyakit pada Anak dan Cara Mengatasinya

Beberapa hari yang lalu, Akram (5 tahun) tiba-tiba saja mengalami diare setelah minum susu beberapa gelas. Polanya memang begitu Akram tuh dari dulu. Jika dalam sehari ia menghabiskan susu terlalu banyak, maka langsung diare. Sering banget BAB dan tekstur fesesnya encer berwarna cokelat seperti susu. Akram memang dari bayi sensitif banget terhadap susu sapi, apalagi jika minumnya lebih dari satu gelas. Kemungkinan besar ada riwayat alergi dari saya dan ayahnya. Sementara Dhia, kakaknya, sering sekali mengalami sembelit atau konstipasi. Penyebabnya, Dhia ini sering menahan BABnya dan kurang makan sayur-sayuran.

Beruntung banget, kurang lebih sebulan yang lalu teman saya merekomendasikan INTERLAC. Apa sih Interlac? INTERLAC®  adalah probiotik pilihan dokter di lebih dari 90 negara yang memenuhi semua syarat probiotik baik dari WHO dan dikenal di kalangan medis sebagai Live and True Probiotic.
WHO mendefinisikan probiotik sebagai bakteri baik yang dapat hidup di saluran cerna dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan signifikan bagi penggunanya.
Syarat-syarat probiotik yang baik menurut WHO adalah sebagai berikut:
• Berasal dari manusia
• Dapat bertahan hidup di saluran cerna
• Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu
• Menghasilkan zat antimikroba
• Mampu melawan bakteri jahat
• Terdokumentasi penelitian klinis yang baik