"Masa depan memang sebuah misteri
tapi pilihan kita di masa kini
adalah jalan
takdir pada masa mendatang"
Halo semua... Semoga dalam keadaan sehat walafiat yaa semuanya.
Menjadi orang tua dari tiga anak tentunya banyak yang saya pikirkan. Karena tanggung jawabnya seumur hidup, bahkan (sependek pengetahuan saya) setelah wafat pun kita masih dimintai pertanggung jawaban atas didikan kita kepada anak-anak. Begitu berat tanggung jawab sebagai orang tua berarti Allah mempercayai kita untuk mengemban amanah ini. Allah menitipkan anak-anak kepada kita untuk dididik sebaik mungkin. Maka dari itu, semenjak bayi lahir, bahkan sebelum lahir, sebagai orang tua pastilah memikirkan bagaimana masa depan mereka kelak. Dari keimanannya (tentu saja), nutrisinya, tumbuh kembangnya, akhlaknya, kesehatannya, pendidikannya, pernikahannya, dan seterusnya dan seterusnya.
pic source: pixabay |
Anak-anak saya saat ini masih kecil-kecil, namun saya dan suami tentu sudah menyiapkan banyak plan A, B, C dst untuk mereka. Kami dengan semangat bertekad untuk selalu menjaga kesehatan, Memohon ke Allah juga selalu disehatkan, panjang umur, diberi keselamatan, diberikan panjang umur sehingga bisa membersamai anak-anak insyaAllah sampai tua. aamiin
Namun yang namanya sakit, bisa menyerang siapa saja walaupun sudah menjaga pola hidup sehat,. Seorang dokter sekalipun juga bisa sakit. Disamping upaya-upaya menjaga kesehatan, kami juga mengupayakan memiliki asuransi.
Memiliki asuransi, bukan berarti berfikir negatif/buruk tentang masa depan. Walaupun ikut asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa atau asuransi apapun, namun tetap doanya adalah selalu sehat jasmani dan rohani, selamat lahir batin, serta dijauhkan dari marabahaya. Ya kan? Ya dong.
Ikut asuransi itu (kalau saya) niatkan membantu orang lain yang sakit dan membutuhkan biaya. Jika niatnya begini, insyaAllah dicatat dengan niat sedekah. Dengan banyak sedekah, Tuhan pun menjaga dan selalu melindungi kita.
Sebagian orang pernah bilang, ah ikutan asuransi cuma buang-buang uang saja. Nggak ada manfaatnya. Kalau menurut saya, dengan kita tidak menggunakan asuransi tersebut/tidak mengklaim, sebenernya itu harus disyukuri dong. Dengan kita tidak meng-klaim, berarti 'kan kita berada dalam keselamatan dan kesehatan. Betul tidak?
Sebagai contoh, saya membelikan asuransi kecelakaan untuk anak pertama dan kedua yang masih sekolah SD. Asuransi ini bisa diklaim apabila terjadi apa-apa sama si anak, misalnya sakit hingga dirawat, main sama temennya lalu celaka. naudzubillah kan? Saya berdoanya, tentu saja jangan sampai mengklaim asuransi tersebut. Biarlah asuransinya "hilang" sementara anak-anak saya tetap selamat dan sehat selalu.
Alhamdulillah, selama ini, baik saya, suami, dan anak-anak belum pernah sakit parah sampai dirawat di Rumah Sakit. Alhamdulillah wa syukurillah. Pernah separah-parahnya saya sakit itu waktu didiagnosa sama dokter kena gejala Tipus. Badan lemas hingga harus diinfus. Namun itu mah cuma sesiangan (maksudnya dari siang sampai sore) aja di klinik dekat rumah dan biayanya nggak sampai 300.000. Alhamdulillah masih bisa bayar sendiri.
pic source: pixabay |
Sewaktu melahirkan, alhamdulillah selalu lancar dan selamat. Tiga kali melahirkan di bidan dekat rumah saja yang biayanya bisa dibayar sendiri. Sebenernya bisa dicover dengan BPJS, sih. Namun, kami memilih bayar dengan biaya sendiri saja. Bukan sok kaya atau gimana, kami bersyukur banget persalinan berjalan lancar nggak ada yang aneh-aneh.
Perlu nggak memiliki asuransi diluar BPJS? Kalau menurut saya itu perlu dan penting, namun kembali lagi kepada kemampuan masing-masing keluarga, kan? Anda bisa memilih asuransi sesuai kebutuhan maupun sesuai budget. Emang bisa? bisa dong. Di LifePal kita bisa memilih asuransi sesuai kebutuhan, seperti: asuransi lima penyakit, asuransi tipus, asuransi demam berdarah, dll.
Dengan adanya BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan milik pemerintah ini, membuat orang-orang yang sakitnya parah sampai memerlukan biaya yang banyak untuk berobat menjadi teringankan bebannya. Selain punya BPJS juga perlu punya asuransi kesehatan lain, karena nggak semua biaya tercover sama BPJS. Seperti cerita mamah mertua saya. Beliau operasi pemasangan ring pada jantungnya. Dari awal pemeriksaan, operasi, pasca operasi semua ditanggung BPJS. Biaya kontrol rutin juga tercover BPJS. Sangat terbantu untuk biayanya karena punya asuransi kesehatan yang lain. Bayangin aja kalau membayar dengan biaya sendiri, pasti sudah habis banyak, mana papa mertua masih ada tanggungan anak yang sedang kuliah.
Jadi intinya, sebagai orang tua tetap harus punya asuransi, minimal banget asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan.
Menurut kalian, teman-teman pembaca blog ini, ikut asuransi penting nggak sih? Asuransi apa saja yang kalian punya? boleh dong sharing di komentar. :)
Setuju sis, asuransi itu penting, sementara kalau kesehatan saya raasa BPJS sudah cukup powerfull ya asal memang lihat kelas juga dan penyakit.
ReplyDeletekalau saya lebih ke asuransi pendidikan yang bisa diambil saat anak usia tertentu. Menurut saya itu lebih kaya nabung tp lebih safe.
thanks for posting such a great content
iya, asuransi pendidikan aku pun ada untuk biaya kuliah anak. :)
DeleteAsuransi kesehatan itu memang penting, terutama bagi anak anak yang memang rentan terserang sakit penyakit. Jadi memang sudah seyogyanya setiap orang tua mempersiapkan asuransi kesehatan yang terbaik bagi putra putri nya.
ReplyDeleteMemang memiliki asuransi kesehatan untuk anak anak itu paliing penting. Orang tua yang bijak pasti akan memberikan perlindungan yang terbaik untuk anak anak nya.
ReplyDelete