Apa financial goal kamu? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab jika apa yang kamu mau belum atau tidak terencana dengan jelas. Jadi, seserius apa keinginanmu kalau nggak terencana dengan baik bisa dianggap nggak serius.
Monohok banget, memang.
Tapi ya memang begitu. Karena goals/impian itu sama dengan rencana. Rencana itu harus rinci. Sebaiknya tertulis. Kapan rencana itu ingin terwujud. Bagaimana caranya supaya goals bisa terwujud.
Senangnya hari Sabtu tanggal 7 Desember 2019, saya berkesempatan belajar lagi tentang keuangan bersama Home Credit Indonesia. Home Credit Indonesia adalah perusahaan multifinance yang menyediakan jasa pembiayaan untuk barang-barang elektronik, handphone, gadget, kendaraan roda dua, furniture, laptop, TV sampai aksesoris mobil.
Saya ngak nyangka lho yang hadir bakalan sebanyak itu. Aula luas di lantai 3-nya Paberik Coffee Upnormal itu penuh sama peserta yang antusias belajar keuangan. Yang datang blogger-blogger dari berbagai komunitas. Terima kasih ISB yang menjembatani saya untuk bisa hadir di sini. Hadir pula mahasiswa yang ingin melek financial sejak muda. Ada yang dari UPI, Unpad, bahkan ITB.
Walaupun mau bahas keuangan, tapi acara ini dikemas secara fun dan asyik. Makanya ada tagar #Funancial di media sosial. Home Credit Indonesia ingin mengajak warga masyarakat untuk sadar dan peduli dengan kesehatan keuangan dengan cara yang menyenangkan.
Hadir sebagai narasumber Dipa Andika (financial planner sekaligus co-founder Haha Corp sebuah perusahaan yang menangani financial para personel stand up comedi. Ada pula Mohammad Takdis (owner Whatravel). Dipandu oleh Ucita Pohan yang ceria membuat suasana acara semakin meriah.
Mohammad Takdis atau yang biasa dipanggil Adis, bercerita pengalamannya bagaimana awal mendirikan Whatravel. Yang tadinya menyukai traveling dengan cara backpacker-an, kini sudah mempunyai bisnis di bidang travel yaitu Whatravel. Keren, ya!
Whatravel sudah mempunya 85 destinasi wisata di seluruh dunia.
Kapan ya saya bisa ikut open trip-nya Adis. (Nah ini, rencana yang nggak direncanakan dengan rinci kemungkinan untuk terlaksana juga kecil.) heuheu
Maka, Dipa Andika membagikan tips-tips bagaimana mengatur keuangan buat kita-kita yang penghasilannya nggak gede-gede amat tapi pengen bisa menikmati liburan. Buat kita yang banyak tanggungan tapi tetep bisa menabung, berinvestasi dan menyimpan dana darurat.
Mengikuti acara ini saya diingatkan kembali untuk menambah investasi, untuk menyiapkan dana darurat bahkan dana pensiun. Diacara ini juga saya diingatkan kembali, bahwa ada Latte Factor diantara kita.
Apa itu Latte Factor? Menurut kak Dipa, Latte Factors itu pengeluaran yang sedikit-sedikit tapi sering dan rutin. Bahkan jutaan orang tidak menyadari ( >_< ) bahwa pengeluaran ini tuh sebenarnya lumayan banget jika ditotal perbulannya.
Menurut informasi dari kak Dipa, 9 dari 10 orang ini mengeluarkan Rp 900.000 untuk Latte Factor. Apa saja sih yang temasuk Latte Factor ini?
Contohnya: uang parkir, jajan boba, biaya transfer antar bank, dll
Waah, lumayan banget kan tuh kalau dikalikan 12 bulan. Dalam setahun kita bisa saving 10.800.000. Kalaupun emang nggak bisa ngilangin, ya minimal kita kurangin dengan nurangin jajan. Awalnya pasti berat, apalagi yang punya 3 krucil seperti saya. Pasti tuh jajannya banyak.
Selain itu semua, acara FUNancial ini juga bertabur doorprice lho. Duh senangnya yang dapat doorprice.
Terima kasih Home Credit Indonesia telah menyelenggarakan acara ini, sehingga yang belum melek fnancial segera sadar dan memperbaiki kondidi keuangannya. Serta yang sudah melek financial jadi diingatkan kembali.
instagram: @homecreditid
facebook: Home Credit Indonesia
youtube: Home Credit Indonesia
Bismillah ya WIen, semoga keuangan kita membaik dan semakin baik semenjak belajar ini hehe, saya sih berharap bisa kurangin latte factor itu huhuhuhu.
ReplyDelete