Waktu Arfan masih bayi (tapi nggak bayi-bayi amat karena dia udah bisa merangkak), pernah lehernya ada ruam merah. Awalnya saya kira hanya biang keringat biasa. Waktu itu memang habis main lari-larian dan main di tanah. Seperti pengalaman kakak-kakaknya, setelah mandi dan menggunakan krim ruam, nggak lama akan hilang dengan sendirinya. Sehari dua hari belum juga hilang bintik merahnya. bahkan semakin bertambah di hari ketiga. makin banyak dan ngeri lihatnya.
Buru-buru saya bawa ke dokter keluarga. Kata Dokter, kemungkinan besar disebabkan karena alergi detergent. Detergent yang tidak bersih membilasnya akan meninggalkan residu di pakaian. Sehingga kulit bayi yang sensitif akan bereaksi. Atau ada diantara anggota keluarga yang mengalami gejala serupa? (saya jawab tidak). Atau bisa jadi karena habis main sama kucing liar di luar. Nggak tahu kena kuman. Kemungkinan ketiga adalah baju terkena tungau saat dijemur dan nggak disetrika.
Saya membuat penyangkalan, tapi biasanya nggak disetrika juga baik-baik aja Dok. Baru kali ini saya mengalami badan bayi seperti ini, jadi saya sedikit panik. Dokter menenangkan karena alergi pada bayi emang sering dikeluhkan para orang tua. Tidak apa, Bu. Alergi itu merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing ( misalnya: terhirup, disuntikkan, tertelan, atau tersentuh).
Baca juga: Hand Sanitizer Non Alkohol Aman untuk Bayi
Pada dasarnya alergi pada bayi tidak terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan waktu. Makin sering bayi bersentuhan dengan alergen atau penyebab alergi, maka makin cepat dia akan memunculkan reaksi alergi. Hal ini terjadi karena tubuh memiliki ambang batas toleransi, yaitu batas tertinggi tubuh untuk menerima paparan. Jika paparan dialami secara berlebihan, akan memicu reaksi dari sistem pertahanan tubuh dan terjadilah alergi.
Maka jangan heran jika bayi Anda awalnya tidak alergi terhadap detergent atau bulu kucing, namun beberapa waktu kemudian akan mengalami reaksi alergi setelah terpapar beberapa kali. Ada jeda waktu tertentu yang dibutuhkan oleh alergen untuk membuat kekebalan tubuh bereaksi terhadapnya.
Meski umum diderita oleh bayi, namun menentukan apa penyebab alergi pada bayi seringkali tidak mudah. Dokter saja mengatakan berbagai kemungkinan.
Sebenarnya faktor apa saja yang mungkin menyebabkan alergi pada bayi dan seperti apa penanganannya?
Penyebab Alergi pada Bayi
Saya memiliki riwayat alergi susu dan telur. Ayahnya memiliki alergi terhadap debu dan dingin. Sehingga kemungkinan besar, bayi dapat berisiko mengalami alergi. Kalo ruam yang terjadi pada Arfan karena makanan, sebelumnya nggak makan makanan yang aneh-aneh. Arfan tidak alergi telur ataupun susu sapi. Beberapa makanan yang paling sering menyebabkan alergi seperti kacang, kerang, dan ikan Arfan juga nggak alergi.
Sementara itu, alergi yang disebabkan oleh lingkungan, biasa terjadi saat Si Kecil sudah bisa bergerak aktiv seperti jalan dan memegang benda-benda di sekitar. Anak bisa menunjukkan alergi terhadap benda-benda yang ada di dalam maupun di luar rumah, seperti sari, tungau, bulu hewan, jamur, kecoak, serbuk sari, debu.
Baca juga: 5 Cara Aman Cegah Alergi Kulit Bayi
Selain itu ada juga beberapa penyebab lain alergi pada bayi, misalnya gigitan serangga yang bisa menyebabkan kulit membengkak, gatal, dan memerah. Lalu obat-obatan dan bahan kimia tertentu, seperti detergen, yang bisa menyebabkan alergi pada bayi. Terkadang, bahan kimia tertentu pada produk bayi, seperti popok bayi sekali pakai, juga bisa menyebabkan alergi, namun pada Arfan tidak menimbulkan reaksi alergi.
Gejala Alergi pada Bayi
Bayi biasanya akan menunjukkan beberapa gejala berikut, jika menderita alergi akibat salah satu faktor di atas: bengkak pada wajah, bibir, dan lidah. Muntah-muntah.Diare. Gatal-gatal atau kulit terdapat bilur-bilur menyerupai bekas luka. Batuk-batuk atau bersin-bersin. Kulit memerah atau ruam. Susah bernapas. Hilang kesadaran atau pingsan.
Pada Arfan, gatal-gatal dengan penampakan bentol merah yang mengandung air.
Cara Mengatasi Alergi pada Bayi
Cara terbaik mengatasi alergi adalah dengan mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, kita dapat menghindarkan bayi dari paparan zat pemicu alergi (alergen), sehingga reaksi alergi tidak muncul.
Dokter memberikan obat oles untuk gatal dan ruamnya (saya lupa waktu itu dikasih salep apa).
Pada Arfan, kemungkinan terbesar adalah alergi dari alergi detergent dan tungau. Yang saya lakukan selanjutnya setelah mengetahui penyebabnya adalah mengganti detergent dengan detergent yang aman untuk bayi, menjaga kebersihan pakaian bayi, tempat tidur, ruangan, dan mainan Arfan.
Detergent Aman Untuk Bayi
Saya merekomendasikan detergent yang aman untuk bayi adalah Baby detergent Mama's Choice. Mama’s Choice Baby Detergent diformulasikan khusus bayi baru lahir atau kondisi kulit yang sensitif. Efektif membersihkan noda pada pakaian bayi namun tetap lembut pada kulit, dan diperkaya dengan antibakteri alami dari ekstrak Tea Tree. Wanginya wangi lembut tee trea juga.
Mama’s Choice Baby Detergent sudah bersertifikat halal. Teruji secara dermatologis dan hypoallergenic, aman untuk kulit bayi bahkan yang sensitif. Bebas bahan berbahaya seperti SLS, SLES, Chlorine, dan Paraben
Kenapa bahan-bahan tersebut harus dihindari? Baca pada tabel berikut:
Meskipun busa Mama’s Choice Baby Detergent ini melimpah, dia lebih aman karena menggunakan bahan alternatif pengganti SLS.
Untuk menghindarkan Arfan dari reaksi alerginya, saya juga lebih menjaga kebersihan kasur, ruangan dan mainan bayi. Mainan bayi saya cuci secara berkala menggunakan Mama's Choice baby Liquid Cleanser yang juga aman untuk anak bayi.
Mama's Choice baby Liquid Cleanser
Diformulasikan khusus dan aman untuk bayi. Saya menggunakan ini khususnya untuk membersihkan dot karena ampuh mmembersihkan sisa susu, membersihkan teether dan aksesoris bayi lainnya. Namun nggak hanya itum saya membersihkan peralatan makan seluruh anggota keluarga supaya #KurangiWorry
Baca Juga: Perawatan Rambut untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Dapat juga digunakan untuk buah dan sayur karena mengandung anti-bacterial alami & dengan formula food grade. Aman karena bebas bahan berbahaya seperti SLS, SLES, Phthalate, and Paraben. Tanpa bahan berbahaya untuk kulit bayi serta biodegradable surfaktan, aman untuk lingkungan.
Seneng banget kini bisa #KurangiWorry baik untuk produk ibu hamil dan menyusui maupun untuk produk bayi. Saya berharap nanti Mama's Choice mengeluarkan produk-produk aman lainnya yang dibutuhkan ibu dan bayi selama masa-masa bahagia saat kehamilan maupun menyusui.
Baca juga: Sabun Muka yang Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Semua produk Mama's Choice mudah didapat karena ada di semua e-commerce. Buat teman-teman yang belanja di Shopee, saya tambahin lagi yaa voucher diskon 25.000 untuk penbelian minimal 150.000
Cara klaim vouchernya, masuk ke Shopee - lalu ke profil - voucher saya - lalu ketik dengan huruf besar semua MAMAUWB - klaim - lalu gunakan. Yuk kunjungi website Mama's Choice karena banyak info menarik dan bermanfaat seputar momlife, kunjungi juga intagram @mamaschoiceid
Selamat berbelanja, Mama. Pastikan selalu gunakan produk-produk yang aman, halal, natural untuk kesehatan bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta seluruh anggota keluarga yaa.
with Love,
Uwien
0 komentar:
Post a Comment
Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.